22.3.13

GOWES BROMO 09-12 MAR 2013 (BAG 1)


Life is one big adventure. There is no time to be bored. No time for regrets. You just have to keep going  - KHOO SWEE CHIOW
Day 1 (09 Maret 2013)
Cuaca cerah mengiringi perjalanan kami ke airport di pagi hari itu, membuat kami semua bersemangat walau kantuk melanda. Petualangan Green Fly kali ini menuju Bromo menjadi trip yang kami tunggu-tunggu setelah beberapa bulan merencanakan, terlebih kami mendengar dari beberapa goweser kalau Bromo adalah salah satu tempat terindah yang pernah mereka datangi.

Pesawat yang rencananya akan berangkat pada pukul 06.30 sayangnya mengalami delay ke pukul 08.35, sehingga mau tidak mau kami akan mulai gowes di siang hari, dan bukan di pagi hari seperti rencana semula. Namun demikian kami semua tetap bersemangat memulai hari tersebut. 13 anggota Green Fly berkumpul di depan terminal 1 B, dan setelah jumlah semua lengkap, kami pun menuju ke counter Sriwijaya Air untuk check in. Sayangnya, proses check in kurang berjalan mulus dengan adanya perbedaan pendapat dengan petugas counter mengenai berat cargo yang kami bawa. Untunglah setelah proses diskusi yang panjang, masalah itu terselesaikan dengan cukup baik.

Pukul 08.35 pun, kami pun boarding dan segera berangkat menuju Malang. Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 1 jam 15 menit dan sedang proses landing, mata kami pun disambut dengan pemandangan yang indah. Hamparan pepohonan dan padang rumput, sawah-sawah, ladang jagung, dan cuaca cerah menyambut kami, membuat kami semakin bersemangat memulai acara gowes di hari itu.
Seperti biasa, setelah mendarat kami pun memulai ritual foto-foto, sesuai semboyan kami “Adventure, Narsis, dan Kuliner”. Beberapa kamera serta mobile phone kami keluarkan dan dengan sigap semua anggota GF berpose mengabadikan momen yang entah kapan lagi akan terulang di kota ini.

Setelah proses loading box ke pick up, kami pun naik ke atas pick up menuju Merbabu Guest House di kota Malang untuk menaruh koper-koper kami. Salah satu anggota GF, Maximillian Tjiptaputra, datang dari Surabaya bergabung dengan kami, dan selanjutnya kami semua menuju ke velodrome Malang untuk rakit sepeda.

Kurang lebih pukul 13.30 dan setelah makan siang, kami pun naik lagi ke atas mobil pick up dengan ditemani sepeda kesayangan kami menuju track Mini DH Paralayang di Kota Batu. Perjalanan menuju track tersebut memakan waktu kurang lebih hampir sejam, dan suhu amat terik mencapai 39.8 derajat Celcius. Kulit kami pun mulai berwarna kemerahan, namun untunglah cuaca menjadi sedikit mendung setelahnya.



Paralayang adalah area bagi penyuka olahraga paralayang yang terletak di ketinggian Kota Batu. Di bawah terlihat hamparan kota Batu, dan track Mini DH yang akan kami lalui merupakan track pendek sepanjang 3 km yang konturnya menurun terus. Setelah puas berfoto-foto, kami pun segera memulai acara gowes, yang menjadi rekor track tersiang yang pernah kami mulai di pukul 14.30.
Di tengah-tengah track, kabut mulai turun membuat jarak pandang kami terbatas. Kami pun harus semakin waspada mengantisipasi setiap kelokan dan lubang-lubang yang ada. Adrenalin semakin terpacu dengan kondisi turunan yang cukup terjal, dan setelah kurang lebih 3 km, kami pun meneruskan dengan track Coban Rondo.

Kontur tanah yang gembur dan basah di berbagai tempat membuat roda sepeda beberapa dari kami menjadi “donat” dan mengunci tidak bisa berputar. Beberapa kali kami harus berhenti untuk membersihkan rumput dan tanah yang menempel di roda dengan menggunakan sepotong kayu, serta mencari genangan air untuk membasuh roda sepeda. Untunglah kondisi seperti ini hanya sebentar saja, setelah itu kami menikmati turunan yang menantang di sepanjang perjalanan.
Setelah track Coban Rondo, kami pun langsung gowes melalui jalan raya menuju kota Malang ke arah Merbabu Guest House. Dengan kondisi di beberapa area jalan yang agak gelap dan hanya 2 dari kami yang siap dengan lampu sepeda (selebihnya masih tersimpan di koper-koper), maka rombongan pun terbagi ke beberapa kelompok kecil, dan akhirnya semua berkumpul di Guest House.

Setelah membersihkan sepeda dan membasuh diri, kami pun berkumpul di tempat makan dan disuguhi dengan santapan Sop Ayam Pak Min asal Klaten cabang Malang, yang direkomendasikan oleh Track Leader kami, Mas Haning Khohan.
Rasa merica yang kuat dan gurih dengan daging ayam yang kenyal, serta ditambah perut yang keroncongan, membuat kami semua lahap menyantap. Duren pun turun menemani sebagai makanan penutup.
Kami pun ngobrol-ngobrol dan malam itu tidur dengan perasaan excited karena esok harinya kami akan gowes ke Bromo, tempat tujuan utama kami gowes kali ini.

Written by: Chris Wibisono - GF 71
(bersambung di hari kedua)

Untuk foto selengkapnya Gowes Bromo di hari pertama silahkan klik disini

2 comments: